Laman

Selasa, 06 Juli 2010

SISTEM FINANSIAL INTERNASIONAL SESUDAH PERANG DUNIA II

Salah satu dari perkembangan peiode perang dunia II yang sangat penting adalah pembentukan dan pertumbuhan pasaran-pasaran mata uang Eropa . Pasaran-pasaran bagi deposito mata uang asing ini yang telah menjadi ciri-ciri yang tetap dari iklim moneter intrnasiaonal . .PEMBENAHAN KEMBALI PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL dibentuknya IMF sebagai pengatur operasi sistem kurs valita asing.cara amerika melakukan membenahan kembali perek dgn memberikan bantuan kpd eropa dengan mensuplai sumber" fisik pengiriman-pengiriman finansial yang penting untuk meringankan ketekoran dolar yang kronis . .SURPLUS DOLAR Krisis emas tahun 1960-an adalah suatu indikasi yang jelas dari penyebab ketidakstabilan yang potensial dari akibat-akibat pertumbuhan surplus dolar . Ini menjadi lebih jelas kelihatan pada tahun berikutnya, ketika tekanan penjualan dolar mengakibatkan 5% revaluasi dari Deutsch Mark dan Rupiah (Belanda) dan memdukung pmbentukan The Federal Reserve Swap Network yang dimaksud untuk menstabilkan tingkat bursa melalui kemampuan dari bantuan bursa asing bank intersentral yang dapat ditukar balik . .KRISIS EMAS Amerika Serikat ketakutan kalau peningkatan dalam harga emas mungkin menunjukkan kenaikan perubahan – perubahan dari penarikan dolar secara resmi dalam emas dan penskorsan pada akhirnya pada nilai tukar dolar, mencoba menstabilkan harga emas melalui penjualan cadangan emas yang besar pada pasar terbuka. .KRISIS DOLAR Keenganan politis untuk devaluasi sterling pada pertengahan tahun 1960-an dan ketidakstabilan ekonomi yang timbul merupakan kenyataan yang menonjol dari ketidakstabilan mata uang yangmencirikan dolar dan untuk tingkat yang lebih kecil. .KRISIS MINYAK suatu analisis mungkin hanya diharaokan untuk mempergunakan suatu negara individu yang mata uangnya dapat mengurangi pelanggarannya dari partner-partner dagangnya untuk mengembalikan posisi keseimbangan eksternal. Krisis minyak ini mempengaruhi seluruh Negara-negara pengekspor minyak dan mereka tidak dapat menurunkan peredarannya secara kolektif karena mereka sedikit. -MEKANISASI PENGEMBALIAN Bank-bank menunjukkan peran ini melalui mekanisme pengembalian, yang meliputi pinjaman internasional dan pinjaman cadangan bursa luar negeri(dolar). Defisit para importir minyak sementara dibiayai dengan cadangan dolar resmi dimana para eksportir menerima dan mendepositokan pada bank-bank yang bertempat di pusat pembelanjaan internasional seperti New york dan London. .KRISIS UTANG INTERNASIONAL Tingkat bunga yang tidak henti-hentinya tinggi yang dikombinasikan dengan defisit keseimbangan pembayaran yang semakin berkembang, memberikan kontribusi pada suatu keburukan profil-profil batas waktu utang sebagai kreditor yang mengtranslasi peningkatan presepsi resiko para debitor memperbaharui pembatasan waktu untuk utang pada suatu basis jangka pendek untuk menghindari pembayaran biaya tinggi untuk jangka panjang dan untuk mengambil untung dari pajak jangka panjang yang benar-benar lebih rendah. Kombinasi efek mendeterminasi kepercayaan dengan mana surplus-surplus didaurulangkan dari para eksportir ke para importir. Kepercayaan tersebut lebih jauh lagi dikurangi oleh sifat dari utang yang sedang ditanggung dimana, tak seperti utang-utang konvensional yang diamankan terhadap keinginan baik (goodwill) dari pemerintah yang meminjam. Akibatnya terjadi ketidakstabilan laten. Rangkaian kejadian-kejadian yang saling bersekutu untuk mentransformasikan ketidakstabilan ini ke dalam suatu krisis, merupakan rangkaian yang singkat tetapi pesat. Proses pemburukan yang berlanjut terus dalam stabilitas sosial dan politik di Polandia pada tahun1981 menghidupkan kembali ketakutan pada kemungkinan penjatuhan utang sehubungan dengan sanksi negara barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar