Laman

Selasa, 05 Juli 2011

perencanaan keuangan

PERENCANAAN KEUANGAN

Salah satu fungsi Manajemen adalah fungsi perencanaan.Dalam kegiatan perencanaan harus didahului dengan kegiatan melakukan perkiraan(forecasting) tentang apa yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang(bisa bulan depan,triwulan depan,tahun depan,dsb) termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari.

1.1 ARUS KAS DALAM PERUSAHAAN

Sebelum menyusun rencana keuangan,manajer keuangan perlu memahami bagaimana arus kas dalam perusahaan.Bagi manajer keuangan masalah yang menjadi perhatian bukan laba rugi menurut pengertian akuntansi.

1.2 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Dalam suatu periode (misal satu tahun) laporan-laporan keuangan yang akan disajikan perusahaan menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan dana(kas).

Sumber dana berasal dari:

· Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas

· Penurunan bruto aktiva tetap

· Kenaikan bersih kewajiban dan hutang

· Penambahan modal sendiri

· Dana yang diperoleh dari operasi

Sedangkan penggunaan dana berasal dari:

· Kenaikan bersih aktiva kecuali aktiva tetap dan kas

· Penambahan bruto aktiva tetap

· Penurunan kewajiban dan hutang

· Pengurangan modal sendiri

· Pembayaran deviden

Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang,sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek. Dengan demikian prinsip ini lebih menekankan pada pertimbangan likuiditas.

Dari chart diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar sumber dana adalah dari operasi perusahaan (yaitu laba setelah pajak dan penyusutan). Penggunaan dana sebagian besar adalah untuk membayar deviden dan pengurangan hutang jangka panjang. Karena sumbernya adalah bersifat jangka panjang maka penggunaan tersebut (yaitu untuk mengurangi hutang jangka panjang dan pembayaran deviden) tidaklah menyalahi matching principle yang bida dipenuhi dangan dana dari hasil operasi karena itu diharapkan tidak menimbulkan masalah likuiditas.

Analisis juga bias dilakukan dengan menggunakan data keuangan dimasa yang akan dating(laporan keuangan yang diproyeksikan/ preforma financial statements)

1.3 PERENCANAAN KEUANGAN

Merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang(jangka pendek maupun jangka panjang). Untuk menusun rencana keuangan tersebut digunakan serangkaian asumsi,baik yang menyangkut hubungan antar variable-variable keuangan,maupun keputusan-keputusan keuangan.

1.3.1 Perencanaan keuangan jangka panjang

Untuk melakukan keputusan strategis tertentu perusahaan perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang,karena itu disusun laporan keuangan yang diproyeksikan konsisten dengan keputusan keuangan yang diambil. Dengan menggunakan model tertentu perusahaan mem[erkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil,model-model peramalan keuangan antara lain sebagai berikut:

Model persentase penjualan,model ini menggunakan dasar pemikiran bahwa prusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar darena aktivitasnya meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah penjualan. Salah satu asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan,diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah. Karena itu untuk menggunakan model ini diperlukan:

· Indentifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah.

· Kebijakan keuangn yang dianut perusahaan

Dengan model ini dapat ditaksir apakah perusahaan perlu menembah dana dari luar perusahaan atau tidak,bagaimana posisi keuangan dimasa yang akan datang dan sebagainya.

Sebagai Ilustrasi menggunakan data PT.MAJU BERSAMA tahun 2002,misalkan perusahaan memperkirakan penjualan akan meningkat 25% pada tahun 2003 dengan asumsi dalam menyusun laporan keuangan yang diproyeksikan sbb:

1. Semua aktiva lancar meningkat secara proporsional dengan penjualan.

2. Aktiva tetap akan meningkat Rp.200juta

3. Penyusutan aktiva tetap lama sebesar Rp.50juta dan aktiva tetap baru Rp.20juta

4. Rekening kewajiban lancar (tidak termasuk hutang bank) meningkat secara proporsional dengan peningkatan penjualan

5. Kalau perusahaan menggunakan hutang tambahan,bunga yang ditanggung adalah 17.5% per tahun,sama seperti rata-rata bunga untuk hutang bank yang lama dan hutang jangka panjang

6. Perusahaan akan membagikan deviden sebesar 50% dari laba setelah pajak

7. Perusahaan tidak akan menambahsetoran modal sendiri

8. Profit margin 2003 diperkirakan sama dengan tahun 2002

9. Dana ekstrim ditarik dalam bentuk hutang

10. Tarif pajak penghasilan sebesar 32%

Langkah pertama adalah menyusun neraca yang disajikan dalam bentuk persentase dari penjualan,sbb:

Neraca PT.MAJU BERSAMA yang dinyatakan sebagai persentase penjualan

Kas 1,1 Hutang dagang 4,0

Sekuritas 0,7 Hutang wesel 0,9

Piutang 8,0 Hutang pajak 1,5

Persediaan 5,1 hutang bank na

Aktiva tetap na Hutang j.panjang na

Modal sendiri na

na: not applicable

Kalau dijumlahkan sisi aktiva sebesar 14.9. sedangkan sisi pasiva 6.4,ini berarti bahwa kalau terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp.100,maka diperlukan tambahan dana sebesar Rp.14,9 dikurangi Rp.6,4(berarti sebesar Rp.8,5) selain itu ada tambahan kebutuhan dana untuk tambahan aktiva tetap. Kekurangan dana ini diambilkan dari hasil operasi,tetapi kalau masih kurang terpaksa harus dicarikan pendanaan eksteren.

Tahun 2003 diperkirakan penjualan mencapai(1,25 x Rp.2.200juta = Rp.2.750juta). sedangkan profit margin= (300/2.200)=13.64% untuk menaksir berapa dana daru hasil operasi kita perlu menempuh cara sbb:

Model untuk menaksir laba setelah pajak 2003

Laba operasi Rp.375 (13,64 x Rp.2.750)

Bunga 0,175 (220+D)

Laba sebelum pajak 375-[0,175(220+D)]

Pajak 0,32[375-{0,175(220+D)}]

Laba setelah pajak 0,68[375-{0,175(220+D)}]

D adalah tambahan hutang yang dipergunakan pada tahun 2003

Karena deviden yang dibagi sebesar 50%nya,maka

Laba yang ditahan =0,34[375-{0.175(220+D)}]

Penyusutan keseluruhan =penysutan lama + penyusutan baru

= Rp.50 + Rp.20

= Rp.70 juta

Kebutuhan dana yang berasal dari tambahan aktiva setelah dikurangi dengan tambahan aktiva lancar yang meningkat secara spontan karena tambahan penjualan. Dana untuk membeli tambahan aktiva tetap sebesar Rp.200juta,tambahan penjualan sebesar Rp550juta(yaitu meningkat 25%), dan selisih persentase aktiva lancar dengan kewajiban lancar yang berubah dengan penjualan adalah 8,5%. Dinyatakan dengan rumus:

Kebutuhan dana =(0,085)550+200

=246,75

Sumber dana berasal dari laba ditahan,penyusutan,dan penambahan hutang (kalau ada).

Sumber dana =0,34[375-{0,175(220+D)}] + 70 + D

Dengan demikian

0,34[375-38,5-0,175D] + 70 + D = 246,75

127,5-13,09-0,0595D + 70 + D = 246,75

184,41 + 0,9405D = 246,75

0,9405D = 62,34

D = 66,28

Berarti bahwa pada tahun 2003 perusahaan akan memerlukan tambahan hutang baru sebesar Rp.66,28 juta. Karena itu kalau dibuat laporan keuangan preforma untuk tahun 2003 nampak sbb:

Laporan laba rugi preforma PT.MAJU BERSAMA 2003(dalam jutaan)

Laba operasi Rp. 375,00

Bunga 50,10 0,175(220+6628)

Laba sebelum pajak 324,90

Pajak Rp. 103,97

Laba setelah pajak Rp. 220,93

Nilai aktiva tetap diperoleh dari

Nilai buku aktiva tetap lama Rp.550

Penyusutan aktiva tetap lama Rp. 50

Rp.500

Nilai buku aktiva tetap baru Rp.200

Penyusutan aktiva tetap baru Rp. 20

Rp.180

Nilai buku aktiva tetap Rp.680

Neraca preforma PT.MAJU BERSAMA akhir 2003 (dalam jutaan)

Kas 31,25 hutang dagang 111,25

Sekuritas 18,27 Hutang wesel 25,00

Piutang 220,00 Hutang pajak 40,00

Persediaan 140,00 hutang Bank 120,00

Aktiva tetap(net) 680,00 Hutang Bang baru 66,28

Modal sendiri 517,00

Laba yang ditahan 110,47

Jumlah aktiva 1.090,00 jumlah kewajiban+modal 1.090,00

dalam proyeksi laporan keuangan tersebut terlihat bahea debt to equity berubah menjadi 73,7%,apabila diinginkan kita bias melakikan analisis keungan terhdap laopran keungan tersebut,sperti menghitung berapa return on equity yang diproyeksikan,rentabilitas ekonominya dsb.

Model model lain. Cara lain untuk menyusun laporan keuangan preforma adalah dengan menggunakan sistem anggaran . dengan memahami interaksi masing-masing anggaran,bias disusun neraca dan laba rugi preforma.

1.3.2 Perencanaan keuangan jangka pendek

Tujuan utamanya untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas ,yang merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.contohnya:

PT.ANNA merupakan perusahaan perdagangan. Pada akhir September 2003 perusahaan menyusun anggaran kas untuk buulan oktober,nopember,desember 2003,dengan data sbb:

1. Taksiran dan realisasi penjualan sbb:

Bulan Realisasi Taksiran

September 2003 Rp.120 juta Rp.115 juta

Okotber - Rp.150 juta

Nopember - Rp.180 juta

Desember - Rp.160 juta

Penjualan tersebut 30% dibayar tunai dan 70% dibayar satu bulan kemudian.untuk memudahkan penjualan dianggap terjadi pada akhir tahun.

2. Pembelian barang degangan dengan harga pokok 80% ,dilakukan satu bulan sebelum taksiran penjualan.

3. Pembelian barang dagangan dilakukan secara kredit dan pembayarannya dilakukan satu bulan kemudian.

4. Gaji dibayar setiap satu bulan sebesar Rp.15 juta

5. Penyusutan perbulan dibebankan Rp.10 juta

6. Pada akhir desember dibayar bunga pinjaman sebesar Rp.10 juta. Bunga ini adalah untuk periode oktober s/d desember.

7. Saldo kas akhir bulan September(awal oktober) sebesar Rp.20 juta. Merupakan jumlah yang harus dipertahankan.

8. Kalau saldo kas melebihi jumlah kas minimal,kelebihannya akan dipergunakan untuk mengangsur hutan dan apabila kurang akan menambah hutang

Disusun Anggaran kas sbb:

Anggaran kas PT.ANNA bulan oktober s/d desember 2003

September oktober nopember desember januari

1. Penjualan Rp.120 Rp.150 Rp.180 Rp.220 Rp.160

2. 30% tunai 36 45 54 66 48

3. 70% dibayar 1bln kmdian 84 105 126 154

4. Jumlah penerimaan kas Rp.129 Rp.159 Rp.192 Rp.202

5. Pembelian barang dagangan

(80% dr penjualan yad) Rp.120 Rp.144 Rp.176 Rp.128

6. Pembayaran pembelian 120 144 176

7. Gaji 15 15 15

8. Pembayaran bunga - - 10

9. Jumlah pengeluaran kas Rp.135 Rp159 Rp.201

10. Surplus(deficit) ( 6) ( 0) ( 9)

11. Saldo kas awal bulan Rp. 20 Rp. 20 Rp. 20

12. Surplus(deficit) ( 6) 0 ( 9)

13. Saldo tanpa pinjaman 14 20 11

14. Saldo kas minimal 20 20 20

15. Pinjam (melunasi) [14-13] 6 0 9

16. Saldo kas akhr bulan[13+15] 20 20 20

17. Saldo pinjam kumulatif 6 6 15

Laporan laba rugi preforma PT.ANNA oktober s/d Desember 2003

Penjualan Rp. 550,0

Harga pokok(80%) 440,0

Laba bruto 110,0

Gaji Rp. 45,0

Penyusutan 30,0

Rp. 75,0

Laba operasi Rp. 35,0

Bunga 10,0

Laba sebelum pajak Rp. 25,0

Untuk menyusun neraca preforma kita perlu mengetahui terlebih dahulu neraca awal oktober 2003

Neraca PT.ANNA akhir September 2003 (dalam jutaan)

Kas 20,0 hutang dagang 150,0

Piutang 84,0 Hutang bank 200,0

Persediaan 50,0 Modal sendiri 404,0

Aktiva tetap(net) 600,0

Jumlah aktiva 754,0 jumlah kewajiban+modal 754,0

Saldo kas akhir desember 2003 dari anggaran kas sebesar Rp.20juta

Piutang bisa dihitung sbb:

Piutang awal Rp. 84 juta

Tambahan piutang 385 juta

Rp. 469 juta

Pelunasan piutang 315 juta

Piutang akhir Rp. 154 juta

Persediaan dihitung sbb:

Persediaan awal Rp. 50 juta

Pembelian 448 juta

Rp. 498 juta

Harga pokok 440 juta

Persediaan akhir Rp. 58 juta

Aktiva tetap dihitung sbb:

Aktiva tetap awal Rp. 600 juta

Penyusutan 30 juta

Aktiva tetap akhir Rp. 570 juta

Hutang dagang dihitung sbb:

Hutang dagang awal Rp. 150 juta

Pembelian kredit 448 juta

Rp. 598 juta

Pelunasan hutang dagang 440 juta

Hutang dagang akhir Rp. 158 juta

Hutang Bank meningkat sebesar Rp.15juta menjadi Rp.215juta,sedangkan modal sendiri bertambah Rp.25juta 9diasumsikan ditahan semua dan tidak membayar pajak),saldo akhirnya menjadi Rp.429 Juta. maka neraca preformanya sbb:

Neraca PT.ANNA akhir desember 2003 (dalam jutaan)

Kas 20,0 hutang dagang 158,0

Piutang 154,0 Hutang bank 215,0

Persediaan 58,0 Modal sendiri 429,0

Aktiva tetap(net) 570,0

Jumlah aktiva 802,0 jumlah kewajiban+modal 802,0

1.4 Perencanaan keuangan dan perencanaan strategis

Seringkali dalam melakukan prakiraan dan penyusunan rencana keuangan,analis tergoda untuk menggunakan model keuangan(financial modeling)yang rumit.sebenarnya apapun mudel yang digunakan yang sering tidak diperhatikan dalam penggunaan model adalah tidak diperhatikannya aspek keuangan dalam model tersebut.

Pada contoh diatas hanya memperkirakan adanya peningkatan penjualan yang menghasilkan profit margin akibatnya perusahaan akn memerlukan tambahan dana dari luar prusahaan untuk mendukung tambahan aktiva lancar dan aktiva tetap,pertanyaan yang tidak terjawab dalam model tersebut adalah apakah dana tersebut dapat dibenarkan secara ekonomis. Dengan kata lain , apakah penambahan dana tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan?

Kita tidak mengunakan model untuk mem[erkirakan nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Kalau kita proyeksikan laba setelah pajak sebesar Rp.X maka proyeksi nilai perusahaan akan dilakukan secara tidak langsung yaitu danga menggunakan price earnings ratio. Apabila diperkirakan PER konstan maka nilai pasar modal sendiri akan sebesar PER x (laba setelah pajak).

Karena itulah perencanaan keuangan dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana strategis perusahaan perencanaan strategis merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk mempengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan ,baik untuk masa kini dan terutama untuk masa yang akan datang. Missal perusahaan mungkin ingin memilih salah satu dari tiga strategi berikut dalam pengembangan usahanya

1. Pertumbuhan agresif. Strategi ini beratri perusahaan akan mencoba merebut pangsa pasar para pesaing,akibatnya perusahaan akan memerlukan dana dari luar perusahaan dalam jumlah yagn cukup besar.

2. Pertumbuhan moderat. Strategi ini berate bahwa pertumbuhan penjualan disebabkan karena pertumbuhan permintaan dalam industri yang bersangkutan. Tudak ada upaya untuk merebut pangsa pasae pesaing, pertumbuhan diharapkan dapat dibiayai dari hasil operasi perusahaan(dana intern)

3. Memperkecil bisnis yang dilakukan. Apabila produk yang dihasilkan diperkirakan sedah berada dalam tahap akhir kedewasaan, maka perusahaan mungkin memutuskan untuk bersiap-siap menambah dan /atau beralih kebisnis yang lain. Dana dari bisnis saat ini akan diinvestasikan kebisnis lain.

Dengan demikian pemilihan strategi perusahaan akan membawa dampak pada pembiayaan yang harus disediakan oleh perusahaan. Masalah pendanaan ekstern dapat dipenuhi bukan hanya dari hutang tetapi juga menambah modal sendiri. Karena itu alternative penghimpuan dana dari pasar modal akan menjadi salah satu alternative yang dipertimbangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar